Limabelas Indonesia, Makassar – Kolaborasi nyata multi sektoral sangat dibutuhkan dalam mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, belum lama ini.
Hal ini menurutnya sejalan dengan arah Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030. Antara lain, akselerasi perkembangan QRIS baik secara nasional maupun daerah. Sepanjang tahun 2024, implementasi QRIS menunjukkan kinerja yang sangat positif dengan jumlah pengguna mencapai 55,42 juta dan merchant sebanyak 35,85 juta. Volume dan nominal transaksi tumbuh signifikan, mencerminkan semakin luasnya adopsi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital. Di Sulawesi Selatan sendiri, jumlah merchant, volume pengguna, dan nilai transaksi terus meningkat.
“Per Februari 2025, volume transaksi QRIS Sulawesi Selatan mencapai 7,87 juta transaksi, sedangkan nominal transaksi QRIS mencapai Rp967,30 miliar. Dengan demikan, volume dan nominal transaksi ORIS masing-masing tumbuh sebesar 134,42% (yoy) dan 111,46% (yoy). Capaian ini tidak terlepas dari peran aktif perbankan dalar:n mengedukasi dan mendorong masyarakat serta pelaku usaha untuk beralih ke transaksi digital dan memanfaatkan besarnya generasi produktif di Sulawesi Selatan. Untuk itu, Bank lndonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh perbankan atas kontribusinya dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran, ” jelasnya.
Selain itu, disebutkan juga pentingnya pengenalan fitur terkini QRIS Tap. QRIS Tap merupakan inovasi terbaru berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang sudah tertanam di ponsel sehingga memungkinkan transaksi dilakukan hanya dengan satu sentuhan antara ponsel konsumen dengan ponsel atau EDC merchant. Fitur ini dirancang untuk menjawab kebutuhan transaksi cepat dan massal, sehingga sangat relevan bagi sektor transportasi, ritel, parkir, dan layanan publik lainnya. QRIS Tap menjadi bagian dari tujuh fitur utama QRIS yang sudah ada dan telah resmi diluncurkan secara nasional pada 14 Maret 2025 oleh Gubernur Bank Indonesia. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi akan mengakselerasikan penggunaan ORIS Tap ini bagi masyarakat Sulawesi Selatan melalui beberapa program termasuk edukasi dan sosialiasi.
Rizki menambahkan, potensi perluasan implementasi QRIS Tap di Sulawesi Selatan. Dengan karakteristik wilayah yang ditopang oleh populasi muda yang melek digital, tingginya penetrasi smartphone, serta besarnya jumlah pelaku UMKM, serta dukungan visi misi transformasi digital kepala daerah, menjadikan Sulawesi Selatan sangat potensial untuk implementasi ORIS Tap secara luas. “ORIS Tap dapat dilakukan untuk berbagai sektor, baik transaksi P2B (Person to Business) seperti belanja di foodcourt, cafe dan restoran, dan transaksi P2G (Person to Government) seperti pembayaran parkir, iuran sampah, kebersihan dan lain-lain. Saat ini terdapat 9 (sembilan) Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) di Sulawesi Selatan yang telah menyediakan fitur ORIS Tap. Untuk itu, Bank Indonesia mengajak agar para PJP yang telah siap ini berkolaborasi bersama dalam memperluas penerapan ORIS Tap di berbagai sektor, ” pungkasnya.