Unhas Gelar Pelatihan Demensia di SMA Negeri 4 Sidrap: Tingkatkan Kesadaran Siswa Usia Produktif

LimabelasIndonesia. Makassar – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin (Unhas), yang terdiri atas dosen dan mahasiswa Fakultas Keperawatan, melaksanakan kegiatan pengabdian di Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang, pada Kamis, 12 Juni 2025.

Kegiatan ini mengangkat tema “Pelatihan Demensia sebagai Bentuk Pelibatan dan Peningkatan Kesadaran Publik pada Kelompok Usia Produktif di SMA Negeri 4 Sidrap.”

Kepala SMA Negeri 4 Sidrap, Kastams, S.Si., M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Unhas dalam meningkatkan pengetahuan siswa, khususnya mengenai isu kesehatan mental yang masih jarang dibahas di lingkungan sekolah.

“Pelatihan ini sangat relevan bagi siswa SMA karena tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun empati sosial dan memperkuat kapasitas intelektual mereka sebagai generasi muda yang produktif,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan, serta mendorong Unhas untuk terus memantau perkembangan mitra sekolah dan menyediakan ruang diskusi apabila terdapat kendala dalam penerapan materi pelatihan.

Ketua Tim Pengabmas, Akbar Harisa, S.Kep., Ns., PMNC., MN., menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai demensia dan menciptakan agen perubahan yang dapat membantu mengurangi stigma sosial terhadap penderita demensia di masyarakat.

“Isu demensia seringkali diabaikan oleh kelompok usia produktif, padahal kesadaran sejak dini sangat penting sebagai langkah pencegahan dan penanganan lebih lanjut,” jelas Akbar.

Demensia sendiri merupakan istilah umum untuk penurunan fungsi kognitif yang cukup berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gangguan ini mencakup memori, bahasa, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir lainnya, yang umumnya disebabkan oleh kerusakan sel saraf otak.

Menurut Akbar, stigma sosial yang melekat pada demensia kerap menyebabkan eksklusi sosial.

Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli dan inklusif di kalangan siswa. Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ke-3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan ke-4 (Pendidikan Berkualitas).

Pelatihan demensia ini diikuti oleh 52 siswa dan sejumlah guru, dilaksanakan dalam enam sesi: pembukaan, pre-test, pemaparan materi, tanya jawab dan dialog, post-test, serta refleksi.

Turut hadir sebagai narasumber, Abdul Majid, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB., dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Unhas(*).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *