Limabelas Indonesia, Makassar – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor Baznas, Jalan Teduh Bersinar, Sabtu (4/10/2025). Momentum keagamaan ini dirangkaikan dengan penyerahan beasiswa santri, bantuan pendidikan, serta bantuan modal usaha kepada penerima manfaat.
Acara diawali dengan pembacaan shalawat Al-Barzanji oleh tim dari Masjid Raya Makassar. Suasana religius kian terasa ketika para hadirin bersama-sama melantunkan shalawat sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW.
Hikmah Maulid dibawakan oleh Dr. H. Dimas Mariyono, S.Ag., M.Ag. Ia menekankan pentingnya meneladani Rasulullah dalam keseharian.
“Jika Anda mencintai Allah, ingin sampai kepada Allah, ingin bertemu kepada Allah, berarti ikut Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Banyak orang salah memahami seakan-akan mengamalkan sunnah hanya sebatas perkara tertentu. Padahal, dari bangun tidur sampai malam hari ada puluhan sunnah yang bisa diamalkan setiap harinya,” jelasnya.
100 Santri Hafiz Quran Dibiayai Penuh
Ketua Baznas Kota Makassar, Dr. H. Ashar Tamanggong, menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan beasiswa penuh kepada 100 santri penghafal Al-Qur’an dari lima pondok pesantren di Makassar, masing-masing 20 orang.
“Santri-santri ini memang khusus menghafal Al-Qur’an. Jadi hasil infak dan zakat yang disalurkan masyarakat melalui Baznas sudah berbuah nyata. InsyaAllah, mereka akan menjadi penghafal Al-Qur’an yang kelak memberi syafaat kepada orang-orang yang mendukung mereka,” ungkap Ashar.
Ia juga melaporkan perkembangan pengumpulan zakat di Kota Makassar. Hingga September 2025, tercatat penghimpunan zakat mencapai Rp8,2 miliar atau rata-rata Rp900 juta per bulan. Menurutnya, jika potensi zakat bisa dimaksimalkan hingga Rp2,5 miliar per bulan, maka salah satu target besar adalah “kesulitan mencari orang miskin di Kota Makassar” karena masyarakat telah berdaya.
Selain beasiswa, Baznas juga menyalurkan daging hasil dam jamaah haji melalui program nasional. Daging olahan itu diperuntukkan bagi santri, ibu hamil, serta fakir miskin.
Walikota Tekankan Peran Zakat
Walikota Makassar, Munafri Arifuddin, yang turut hadir dalam acara tersebut menegaskan pentingnya peran Baznas dalam membantu pemerintah menekan angka kemiskinan.
“Inilah kenapa pemerintah dan Baznas harus berjalan bersama-sama. Kalau potensi zakat ini benar-benar digerakkan, saya sepakat, kita akan kesulitan mencari orang miskin di Kota Makassar. Itu tujuan mulia yang harus dicapai,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar Baznas menjadi pengingat bagi masyarakat dalam menunaikan kewajiban zakat. “Baznas harus aktif menjadi alarm, mengingatkan kita apakah sudah menunaikan zakat atau belum. Potensi kita besar, tapi baru sekitar 15 persen yang tergarap,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Munafri juga berpesan khusus kepada para santri penerima beasiswa agar menjaga amanah dengan sungguh-sungguh, menjauhi penyalahgunaan teknologi, serta fokus pada hafalan Al-Qur’an.
“Santri-santri kita harus menjaga diri, jangan sampai media sosial mengurangi hafalan. Gunakan dengan bijak, jangan diperbudak oleh sosial media,” pesannya.
Integrasi Pemerintah dan Masyarakat
Acara Maulid Nabi ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antara Baznas, pemerintah, dan masyarakat. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan pengelolaan zakat semakin optimal dan mampu memberikan dampak nyata terhadap pendidikan, ekonomi, dan pengentasan kemiskinan di Kota Makassar.(*)