Limabelas Indonesia, Makassar – Politeknik Kesehatan Megarezky (Polimerz) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kualitas pendidikan vokasi di bidang kesehatan. Hal ini ditandai dengan kehadiran Kolegium Penata Anestesi dalam rangka visitasi Program Studi D-IV Keperawatan Anestesiologi, yang berlangsung di Meeting Room Polimerz pada Senin (27/10/2025).
Visitasi ini merupakan bagian dari proses penjaminan mutu akademik dan profesional yang dilakukan oleh Kolegium Penata Anestesi untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan pendidikan dengan standar nasional dan kompetensi profesi penata anestesi. Melalui kegiatan ini, Polimerz berupaya memperkuat tata kelola akademik, kurikulum berbasis kompetensi, serta menegaskan kesiapan dalam menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing di bidang anestesiologi.
Rombongan tim Kolegium Penata Anestesi Alwan M Arif, S.ST., M.Kes., MM. dan Ns. Suyanti, S.Tr.Kes., S.Kep., M.Kep. diterima langsung oleh Direktur Politeknik Kesehatan Megarezky, Dr. Hairuddin K., S.S., S.KM., M.Kes., bersama jajaran pimpinan, dosen, dan tenaga kependidikan. Dalam sambutannya, Dr. Hairuddin menyampaikan apresiasi terhadap peran Kolegium Penata Anestesi dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan vokasi di Indonesia.
“Kehadiran tim Kolegium Penata Anestesi menjadi momen berharga untuk memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan dan lembaga profesi. Polimerz berkomitmen untuk terus menghadirkan proses pembelajaran yang inovatif, praktis, dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja di bidang anestesi,” ujar Dr. Hairuddin.
Kegiatan visitasi diawali dengan presentasi profil program studi oleh dr. M. Akbar Ali Polanunu, Sp.An., M.ARS. selaku Kepala Program Studi D-IV Keperawatan Anestesiologi Polimerz. Dalam paparannya, dr. Akbar Ali memaparkan secara komprehensif tentang sejarah berdirinya prodi, visi dan misi, kurikulum berbasis kompetensi, serta jejaring kerja sama dengan rumah sakit dan institusi kesehatan lainnya.
“Program Studi D-IV Keperawatan Anestesiologi Polimerz hadir untuk menjawab kebutuhan tenaga profesional anestesi di Indonesia. Kami menekankan pentingnya pembelajaran berbasis praktik, kolaborasi interprofesional, serta integrasi teknologi dalam proses pendidikan. Lulusan kami diharapkan tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan etik dan empati tinggi terhadap pasien,” tutur dr. Akbar Ali dalam presentasinya.
Tim Kolegium Penata Anestesi, yang diwakili oleh Alwan M Arif, S.ST., M.Kes., MM menyampaikan apresiasi atas kesiapan dan kesungguhan Polimerz dalam menjalankan program studi yang berorientasi pada mutu dan kompetensi.
“Kami melihat Polimerz memiliki arah yang kuat dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang anestesi. Kesiapan fasilitas, kompetensi dosen, dan dukungan manajemen menjadi modal penting untuk melahirkan lulusan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia medis,” ujarnya.
Selain sesi presentasi dan evaluasi dokumen, tim Kolegium Penata Anestesi juga melakukan peninjauan langsung ke ruang laboratorium dan fasilitas praktik.
Kegiatan visitasi diakhiri dengan penyerahan cenderamata dan sesi foto bersama antara tim Kolegium Penata Anestesi dan pimpinan Polimerz sebagai simbol kolaborasi dan komitmen bersama dalam memajukan pendidikan keperawatan anestesiologi di Indonesia





