Pusdal LH SUMA Hidupkan Gerakan Hijau Melalui ECO Pesantren Exhibition 2025 di Makassar

Limabelas Indonesia, Makassar, Sulsel — Gerakan pelestarian lingkungan berbasis pendidikan Islam kembali mendapatkan perhatian di Kota Makassar. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (Pusdal LH SUMA) dari Kementerian Lingkungan Hidup menjadi penggerak utama dalam kegiatan ECO Pesantren Exhibition 2025 yang digelar di Nipah Mall Makassar, Sabtu–Minggu (8–9 November 2025).

Pameran ini menampilkan beragam inovasi ramah lingkungan dari pesantren-pesantren di wilayah Sulawesi dan Maluku. Melalui kegiatan tersebut, Pusdal LH SUMA berupaya memperkuat program Eco-Pesantren, yakni pesantren yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan praktik pengelolaan lingkungan berkelanjutan.

Kasubbag TU Pusdal LH SUMA–KLHK, Rina Triany, S.E., M.A.P., menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi sarana edukasi dan kolaborasi untuk membentuk generasi muda yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

“Kami ingin meningkatkan kesadaran lingkungan, terutama di kalangan generasi muda, mendukung program pemerintah dalam pengurangan emisi gas rumah kaca, serta membangun komunitas pesantren yang peduli dan mampu mengelola lingkungan secara berkelanjutan,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Rina menambahkan, saat ini Pusdal LH SUMA tengah mengembangkan sejumlah program pendukung pelaksanaan Eco-Pesantren, seperti pendidikan lingkungan, pengelolaan sampah, penanaman pohon, dan pengembangan kurikulum berbasis ekologi.

ECO Pesantren Exhibition 2025 terselenggara berkat sinergi berbagai pihak. Pemerintah Kota Makassar mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan visi kebersihan dan tata kelola lingkungan perkotaan. Pihak pengelola Nipah Mall dari Kalla Group menyediakan ruang publik sebagai lokasi pameran dan edukasi lingkungan. Sementara itu, berbagai pesantren dan komunitas pegiat lingkungan turut berpartisipasi, termasuk Pesantren IMMIM Putra yang dikenal sebagai percontohan Eco-Pesantren di Sulawesi Selatan.

Selama dua hari pelaksanaan, pengunjung disuguhkan berbagai kegiatan edukatif yang berfokus pada tiga pilar utama, yakni pengelolaan sampah, konservasi energi, dan penanaman pohon. Pameran produk inovasi santri menjadi salah satu daya tarik utama, menampilkan karya-karya kreatif seperti pupuk kompos organik, kerajinan dari bahan daur ulang plastik, hingga teknologi sederhana untuk konservasi air.

Kegiatan juga diisi dengan talk show bertema “Cegah Sampah Masuk ke TPA” yang menghadirkan narasumber dari Pusdal LH SUMA dan tokoh agama. Sesi ini memberikan wawasan praktis tentang pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya. Selain itu, workshop daur ulang menarik minat pelajar dan masyarakat umum yang ingin belajar mengolah limbah rumah tangga menjadi barang bernilai guna.

Sebagai penutup, dilakukan penanaman pohon secara simbolis di lokasi yang telah disiapkan. Aksi ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan memperkuat peran pesantren sebagai agen perubahan dalam isu ekologi.

Melalui ECO Pesantren Exhibition 2025, Pusdal LH SUMA berharap pesantren dapat menjadi pelopor gerakan hijau berbasis nilai-nilai Islam serta menginspirasi masyarakat luas dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. (ARH)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *