Limabelas Indonesia, Makassar – Perkembangan teknologi digital semakin dirasakan manfaatnya oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya adalah Andi Hajramurni, yang akrab disapa Ajra, pemilik usaha kuliner Dapurta’ di Makassar yang telah berkecimpung di dunia UMKM sejak tahun 2018.
“Digitalisasi saat ini sangat membantu pelaku UMKM karena penjualan banyak dilakukan secara online. Saya yang belum memiliki toko fisik, hanya berjualan dari rumah. Semua promosi dan penjualan dilakukan melalui media sosial dan marketplace,” ujar Ajra, Selasa (5/8).
Ketua Makkunrai Preneur dan Ketua J Preneur Makassar ini menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi sangat mendukung pengembangan usahanya. Desain gambar hingga video promosi seluruhnya dibuat menggunakan perangkat digital.
Meski begitu, Ajra mengakui bahwa belum semua perempuan pelaku UMKM melek teknologi. “Masih banyak perempuan yang belum maksimal memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya,” ungkapnya.
Ia juga aktif mengikuti berbagai pelatihan UMKM yang membantunya memahami dasar-dasar bisnis, mulai dari perencanaan usaha, metode bisnis, promosi, pembuatan konten, hingga manajemen keuangan. “Saya jadi tahu cara menentukan harga pokok penjualan, menyusun laporan keuangan, serta membangun jejaring,” tambahnya.
Lewat pemanfaatan digital, produk Dapurta’ kini menjangkau wilayah Sulawesi Selatan, hingga lintas provinsi. “Kami punya reseller di Papua, bahkan pernah jadi ole-ole ke Aceh bahkan ada teman yang membawanya juga jadi ole-ole hingga ke Malaysia, paling favorit yang jenis Japanese Cheese Cake. Ad juga yang kripik Moringa Cheese Crackers yang pemasarannya baru di wilayah Sulsel” ungkapnya.
Namun, ia tak menampik adanya tantangan, terutama dalam mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat. “AI sangat membantu, tapi kalau mengerjakan semuanya sendiri, tetap ada keterbatasan,” ujarnya.
Andi Hajramurni juga mendorong agar program pelatihan seperti SheHacks dari Indosat Ooredoo Hutchison diperluas ke kota Makassar. Menurutnya, masih banyak perempuan pelaku UMKM yang membutuhkan edukasi dan pendampingan digital secara intensif.
“Saya sendiri belajar bikin kue secara otodidak, banyak belajar lewat internet. Kalau ada pelatihan dan pendampingan yang rutin, tentu akan sangat membantu perempuan UMKM untuk berkembang,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Swandi Tjia, menyampaikan bahwa Indosat berkomitmen mendukung masyarakat luas demi mewujudkan masa depan yang lebih baik serta mengoptimalkan manfaat kehadiran perusahaan dari sisi sosial dan ekonomi, terutama dalam bidang teknologi digital.
“Indosat memastikan setiap kegiatan sosial yang dilakukan selalu berpegang pada empat pilar, yakni pendidikan digital, filantropi, pemberdayaan masyarakat, dan lingkungan. Kami berupaya menghadirkan solusi yang inklusif, tepat sasaran, dan berkelanjutan melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan setempat,” ujar Swandi.
Menurutnya, seluruh upaya tersebut sejalan dengan misi perusahaan dalam menghadirkan pengalaman digital kelas dunia untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.(*)