Desa Bulu Cindea di Pangkep kini tak hanya dikenal karena wisata mangrovenya, tetapi juga sebagai contoh sukses Desa Digital berkat hadirnya layanan internet tanpa kabel HiFi Air Indosat. Sejak program Desa Digital IM3 diluncurkan oleh Indosat Ooredoo Hutchison pada 2023, kawasan ini berkembang pesat, terutama melalui destinasi wisata mancing yang terangkat lewat promosi online dan jaringan internet cepat yang stabil.
Limabelas Indonesia, Pangkep – Desa Bulu Cindea di Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, kini menjadi contoh nyata bagaimana internet dapat mengubah wajah sebuah desa. Sejak ditetapkan sebagai Desa Digital IM3 oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) pada 2023 lalu, desa ini terus berbenah, terutama di sektor pariwisata.
Desa yang berjarak sekitar 58 KM dari Kota Makassar ini, dulu dikenal sebagai daerah pesisir biasa, kini menjelma jadi destinasi wisata baru. Selain wisata mangrove, desa ini juga mengembangkan wisata mancing di bekas empang yang sebelumnya terbengkalai. Semua itu tak lepas dari dukungan internet stabil yang hadir lewat program CSR Indosat.
“Kita bersyukur ada internet dari Indosat, semua aktivitas promosi wisata bisa dilakukan lebih mudah, apalagi sekarang ada modem HiFi Air yang tanpa kabel, itu sangat membantu,” ujar Kepala Desa Made Ali, Jumat (15/8/2025).
Internet Jadi Etalase Wisata Desa
Menurut Made Ali, wisata mancing dibangun murni dari hibah CSR Indosat melalui program Desa Digital. Tempat ini kini dibuka untuk umum, tiket masuknya gratis dan menjadi sumber ekonomi baru dan tempat rekreasi warga. Lokasinya mudah diakses dan suasananya asri.
Yang membuat semakin menarik, lokasi wisata ini juga sudah dilengkapi modem HiFi Air Indosat, modem internet rumah tanpa kabel, sehingga pengunjung bisa menikmati internet cepat sambil memancing, tanpa khawatir kabel semrawut merusak pemandangan.
“Sekarang orang datang selfie di spot mancing, langsung upload di Instagram, TikTok, promosi gratis. Semuanya karena HiFi Air bantuan Indosat,” kata Made Ali.
HiFi Air, Modem Revolusioner Tanpa Kabel
IOH menghadirkan HiFi Air sebagai solusi internet rumah tanpa kabel. Dibandingkan pemasangan internet biasa yang ribet dan mahal, HiFi Air jauh lebih praktis karena instalasinya mudah, tidak perlu teknisi khusus, modem portable dan bisa dibawa ke mana saja alias berpindah tempat.
Dukungan Digital untuk Ekonomi Lokal dihadirkan dalam bentuk layanan internet HiFi Air di kawasan wisata mancing desa Bulu Cindea. Keunggulan HiFi Air yakni, Tanpa kabel, tidak merusak estetika kawasan wisata, Modem jadi milik pengguna, Kuota hemat hingga Rp500/GB, Bisa digunakan hingga 32 perangkat, “Biaya kuota per bulan hanya Rp250 ribu, lebih hemat dan cocok untuk UMKM apalagi berada di area publik, “ ujar Made Ali.
Di Desa Bulu Cindea, para pelaku UMKM bahkan patungan beli kuota HiFi Air setiap bulan untuk memasarkan produk mereka secara online. Dari ikan presto, abon bandeng, garam spa, hingga bakso bandeng kini terkenal sampai keluar daerah, semuanya berkat promosi digital berbasis HiFi Air.
Menurut kepala desa ini yang sudah 11 tahun mengabdi, wisata mancing juga menciptakan lapangan kerja baru bagi warga, mulai dari pemandu wisata, pengelola fasilitas, hingga penjual hasil tangkapan ikan.
Bagian dari Target 75 Ribu Desa Digital Nasional
Transformasi Bulu Cindea sejalan dengan target nasional, di mana pemerintah menargetkan lebih dari 75 ribu desa di Indonesia beralih menjadi Desa Digital pada 2025. Indosat menjadi salah satu motor dalam program tersebut.
VP Head of Value Acceleration IOH Syamsul Bachtiar menyebut, 14 ribu desa sudah memanfaatkan dana desa untuk digitalisasi. Desa Bulu Cindea menjadi bukti nyata bagaimana internet dapat mendorong ekonomi masyarakat.
“Indosat Ooredoo Hutchinson telah memetakan pembangunan desa digital dalam empat tahap, yakni Underdeveloped Village atau Desa Tertinggal dengan akses terbatas, Building Access & Infra atau Pembangunan Infrastruktur termasuk di dalamnya konektivitas internet, Attracting Investors atau Promosi untuk menarik Investor serta Digital Village atau desa terkoneksi teknologi informasi,” paparnya.
Transformasi ini juga diperkuat UU Koperasi Tahun 2025 dan kebijakan Dana Desa yang kini boleh digunakan untuk akses internet dan literasi digital.
Komitmen Indosat bukan sekadar bicara, tapi dibuktikan dengan jaringan kelas nasional: 4.304 km kabel laut domestik, 206 ribu km fiber optik, lebih dari 230 ribu BTS, serta jangkauan hingga 514 kota. Pengalaman membangun smart city di lebih dari 30 kota membuat Indosat menjadi mitra ideal bagi program Desa Digital.
Wisata Mancing Jadi Sumber Ekonomi Baru
Wisata mancing di Bulu Cindea kini bukan sekadar tempat hiburan, tapi juga magnet ekonomi. Banyak warga membuka jasa persewaan alat pancing, warung makan, hingga jasa masak ikan di tempat. Harga sewa pancing Rp10 ribu lengkap umpan, ikan lele Rp20 ribu/kg dan nila Rp35 ribu/kg.
“Kalau tamu jauh, mereka tetap bisa kerja online di sini, sinyal kuat karena HiFi Air Indosat,” ujar Made Ali.
EVP Head of Circle Kalisumapa IOH, Swandi Tjia, menjelaskan bahwa HiFi Air memanfaatkan jaringan 4.5G+ milik Indosat yang saat ini telah menjangkau 37 kota dan kabupaten di Pulau Sulawesi. Kehadiran layanan ini tidak hanya difokuskan pada kota-kota besar, tetapi juga menjangkau wilayah sekunder agar manfaat internet cepat dapat dirasakan secara merata.
“HiFi Air menghadirkan akses internet berkualitas langsung ke rumah-rumah dan UKM tanpa perlu bergantung pada jaringan kabel. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Indosat untuk memastikan masyarakat dapat menikmati konektivitas yang cepat, andal, dan efisien. Dengan demikian, masyarakat bisa lebih produktif dalam aktivitas sehari-hari maupun dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, “ jelasnya.
Dengan pemerataan akses Layanan HiFi Air ini, Indosat Ooredoo Hutchison optimistis dapat berkontribusi terhadap percepatan transformasi digital di kawasan timur Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.
Dengan infrastruktur memadai, pelatihan digital untuk UMKM, dan inovasi seperti HiFi Air dari Indosat, Desa Bulu Cindea menjadi bukti bahwa impian Desa Digital 2025 bukan lagi sekadar wacana, melainkan masa depan yang kian dekat. (Mila)
