Limabelas Indonesia, Makassar – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat, Moch. Muchlasin, menjelaskan bahwa sebagian besar data industri jasa keuangan saat ini masih dikelola secara terpusat di Jakarta. Karena itu, OJK daerah belum sepenuhnya dapat menyediakan data secara cepat sesuai kebutuhan publik dan media.
“Sebagian data memang sifatnya masih terpusat. Jadi ketika teman-teman media meminta data, kami di daerah tidak mengelola langsung karena unit pengelolaan datanya ada di pusat,” kata Muchlasin.
Ia menambahkan, proses penyediaan data kerap memerlukan waktu karena harus melalui beberapa tahapan dan koordinasi lintas unit. “Kadang kami baru mendapatkan data setelah ada evaluasi atau kritik. Tapi ke depan, mekanisme ini bisa dipercepat,” ujarnya.
Muchlasin menegaskan bahwa OJK berkomitmen untuk terus meningkatkan keterbukaan dan kemudahan akses informasi publik, termasuk melalui portal data sektor jasa keuangan terintegrasi yang saat ini sedang dikembangkan.
“Nanti masyarakat dan media bisa langsung melihat data melalui portal tersebut. Kalau ada data yang belum sesuai atau masih kurang, bisa disampaikan agar kami tindak lanjuti ke pusat,” jelasnya.
Meski demikian, ia meminta pengertian dari publik jika belum semua data dapat diakses secara lengkap. “Kami berusaha memberikan jawaban sebaik mungkin, meskipun mungkin belum memuaskan. Tapi kami ingin tetap transparan, termasuk dengan menyampaikan bahwa kami memang belum punya datanya secara lokal,” tambahnya.
Muchlasin berharap, pada akhir tahun nanti, beberapa fitur baru dalam sistem data OJK sudah dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan informasi publik dan media.