Limabelas Indonesia, Makassar – Sektor perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menunjukkan kinerja yang stabil dan positif pada posisi Maret 2025 meskipun laju pertumbuhan yang lebih moderat apalagi menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.
Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, dalam acara Sulsel Talk yang digelar di Kantor BI Sulsel, Rabu (14/5/2025) mengatakan, total aset perbankan di Sulsel tumbuh sebesar 5,91 % yoy dan DPK meningkat 6,55%. Adapun kredit perbankan di Sulawesi Selatan mengalami perlambatan yang cukup signifikan menjadi 3,76% namun tetap didukung dengan kualitas kredit atau NPL di level yang terkendali yaitu 2,87%, dan LDR yang tinggi sebesar 122,93%. Ini mencerminkan fungsi yang intermediasi yang berjalan optimal.
Disebutkan, Terkait Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun di Provinsi Sulawesi Selatan masih didominasi oleh tabungan dengan share 59,72%, ini meningkat dibanding periode sebelumnya. “Pertumbuhan DPK di Sulawesi Selatan pada posisi Maret 2025 didorong oleh pertumbuhan pada portofolio Giro dan Tabungan yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan periode Maret 2024, ” jelasnya.
Sementara itu, Jika dilihat berdasarkan sumbernya, DPK Bank Umum di Sulawesi Selatan diperkuat oleh kategori perseorangan dan swasta sedangkan DPK Bank Umum yang berasal dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD menunjukkan pertumbuhan yang negatif pada posisi Maret 2025 (yoy).
Untuk penyaluran kredit sektor UMKM di Sulawesi Selatan pada periode Maret 2025 tumbuh positif sebesar 1,14% yoy dengan NPL sebesar 4,45%. Pertumbuhan kredit UMKM ditopang dari pertumbuhan kredit kecil yang tumbuh 2,62% dan kredit menengah tumbuh 1,02%. Di sisi lain segmen kredit mikro yang mendominasi penyaluran kredit UMKM di Sulawesi Selatan (share 54,93%) hanya tumbuh 0,40%.
“Untuk Penyaluran kredit tersebut telah diberikan kepada 915.709 debitur atau menjangkau 50% dari jumlah UMKM di Sulawesi Selatan yang tercatat sebesar 1.801.842 UMKM,” pungkas Muchlasin. (*)