Pemuda ICMI Sulsel dan Bank Indonesia Perkuat Literasi Keuangan Digital di Kalangan Generasi Muda

Limabelas Indonesia, Makassar — Dalam rangka memperkuat pemahaman masyarakat terhadap dunia keuangan digital dan meningkatkan kesadaran transaksi yang aman serta bijak, Pemuda ICMI Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan menggelar Program Literasi Keuangan Digital, Kamis (16/10), di Gedung Baruga Phinisi Lantai 4, Kantor BI Sulsel, Jl. Jend. Sudirman No. 3, Kota Makassar.

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pelajar sekolah menengah di Sulawesi Selatan. Program ini merupakan bentuk sinergi lintas sektor untuk memperluas literasi keuangan digital di kalangan generasi muda.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan dari Ketua Pemuda ICMI Sulsel, Dr. dr. Andi Alfian Zainuddin, M.K.M., yang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi era transformasi digital, khususnya dalam bidang keuangan.

“Pemuda harus menjadi subjek perubahan, bukan sekadar penonton dalam arus digitalisasi. Literasi keuangan menjadi pondasi penting agar generasi muda dapat cerdas, mandiri, dan adaptif,” ujar Dr. Andi Alfian.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua ICMI Orwil Sulsel, Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd., yang menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperluas jangkauan edukasi digital.

Puncak pembukaan ditandai dengan sambutan resmi dari R. Dwi Tjahja Kusuma. W, Ekonom Senior BI Sulsel, yang mewakili Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel sekaligus meresmikan jalannya program. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya literasi keuangan digital sebagai salah satu benteng masyarakat di tengah derasnya arus digitalisasi transaksi keuangan.

“Keuangan digital telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Karena itu, pemahaman terhadap hak, kewajiban, dan cara bertransaksi yang aman menjadi sangat penting. Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong lahirnya generasi muda yang melek finansial dan cakap digital,” ujarnya.

Ia juga menyinggung data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang mencatat 161 ribu masyarakat Indonesia terlibat dalam judi online, dengan sekitar 190 ribu di antaranya merupakan ibu rumah tangga, serta sekitar 50 ribu pelajar dan mahasiswa. Menurutnya, kondisi ini menjadi sinyal penting bahwa literasi keuangan digital harus diperkuat agar masyarakat, khususnya anak muda, dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi finansial.

“Kami ingin para peserta menjadi penggerak literasi digital yang positif, mengajak masyarakat untuk bertransaksi secara cerdas, bijak, dan aman,” pungkasnya.

Rangkaian materi dimulai dengan Edukasi Perlindungan Konsumen oleh perwakilan BI Sulsel, memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban konsumen dalam ekosistem keuangan digital.

Sesi kedua menghadirkan Andi Fauziah Astrid, dosen Komunikasi UIN Alauddin Makassar, yang membahas peran komunikasi digital sebagai jembatan edukasi konsumen.

Setelah ISHOMA, acara dilanjutkan dengan sesi “Ide Kreatif Menyusun Konten” oleh Nur Amelia, content creator edukatif, serta sesi “Produksi Video dan Infografis” oleh Mustain Ruddin, praktisi digital. Kedua sesi ini dirancang untuk memperkuat kapasitas peserta dalam menyebarkan literasi keuangan melalui konten digital yang kreatif, menarik, dan mudah dipahami masyarakat.

Sebagai bentuk tindak lanjut, panitia meluncurkan Lomba Konten Literasi Keuangan Digital, sebuah ajakan terbuka bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam penyebaran edukasi digital.

“Dengan kolaborasi dan edukasi, kami berharap generasi muda tidak hanya melek teknologi, tapi juga mampu menjadi penggerak perubahan dalam ekosistem keuangan digital,” tambah Dr. Andi Alfian.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *