Limabelas Indonesia, Program Studi D-III Teknologi Bank Darah (TBD) Politeknik Kesehatan Megarezky Makassar (Polimerz) melaksanakan kegiatan Survaillance Pasca Akreditasi pada Sabtu (9/8/2025) di Meeting Room Polimerz, yang dihadiri langsung oleh asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Kegiatan ini merupakan bagian dari mekanisme pemantauan mutu untuk memastikan implementasi standar akreditasi tetap terjaga dan berkembang.
Acara dibuka oleh Direktur Politeknik Kesehatan Megarezky, Dr. Hairuddin K, S.S., S.KM., M.Kes. yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya Survaillance sebagai wujud komitmen berkelanjutan terhadap mutu.
“Kegiatan Surveillance ini merupakan bagian dari komitmen kita untuk memastikan bahwa standar mutu pendidikan, pelayanan, dan tata kelola yang telah kita capai pada proses akreditasi sebelumnya tetap terjaga, bahkan ditingkatkan. Ini bukan hanya evaluasi administratif, tetapi juga pembinaan untuk perbaikan berkelanjutan,” ujarnya.
Asesor LAM-PTKes, Retno Sulistiyowati, S.Pd., S.Tr.AK., M.Kes. melakukan serangkaian kegiatan evaluasi yang mencakup telaah dokumen akademik, wawancara dengan pimpinan prodi, dosen, serta tenaga kependidikan.
Fokus utama penilaian dalam Survaillance ini meliputi; Kurikulum dan Pembelajaran, yang memuat penyesuaian kurikulum dengan perkembangan teknologi transfusi darah serta kebutuhan dunia kerja Kedua Sumber Daya Manusia; Peningkatan kualifikasi dosen dan tenaga kependidikan melalui sertifikasi dan pelatihan khusus. Ketiga Sarana dan Prasarana; Ketersediaan dan pemeliharaan fasilitas laboratorium yang memenuhi standar pelayanan transfusi darah. Kempat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat; Peningkatan jumlah publikasi ilmiah dan kegiatan pengabdian yang relevan. Dan Kelima Kepuasan Stakeholder; Penguatan layanan kepada mahasiswa dan mitra kerja sama.
Dalam evaluasi awal, asesor LAM-PTKes memberikan apresiasi terhadap sejumlah capaian Prodi TBD, seperti peningkatan publikasi ilmiah dosen, serta penguatan jejaring kerja sama dengan Unit Donor Darah PMI dan rumah sakit.
Namun demikian, asesor juga memberikan beberapa rekomendasi penting, di antaranya peningkatan intensitas pelatihan mahasiswa di fasilitas pelayanan transfusi darah, perluasan kerja sama internasional, dan percepatan digitalisasi sistem manajemen laboratorium.
Ketua Prodi TBD, Dahniar, S.Si., M.Kes. menyampaikan bahwa seluruh rekomendasi dari asesor akan ditindaklanjuti melalui rencana strategis pengembangan prodi.





