Usai Hibur Warga Makassar, KRI Bima Suci Bertolak Menuju Jakarta

Limabelas Indonesia, Dalam suasana penuh kebanggaan, haru, dan kemegahan yang melukiskan semangat juang serta cinta tanah air, Komando Daerah Angkatan Laut VI (Kodaeral VI) di bawah komando Laksamana Muda TNI Andi Abdul Aziz, S.H., M.M., didampingi Ketua Daerah Kodaeral VI Gabungan Jalasenastri Koarmada RI, Ny. Upiek Andi Abdul Aziz, menggelar momen bersejarah dalam pelepasan KRI Bima Suci-945, kapal layar latih kebanggaan TNI AL.

Kegiatan ini menjadi simbol perjuangan dan awal pengabdian Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan 72 dalam Latihan Praktek (Lattek) Kartika Jala Krida (KJK) 2025, Selasa (23/09).

Bertempat di Dermaga Hatta Selatan, Makassar, pelepasan yang berlangsung Selasa pagi ini dihadiri para pejabat tinggi TNI, POLRI, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Tampak hadir Asisten I Pemprov Sulsel, Ketua III DPRD Sulsel, Kasdam XIV Hasanuddin, Wadirpolair Polda Sulsel, Sahli Bidang Iptek Kodau II, Aspidmil Kejati Sulsel, Wadan Kodaeral VI, serta tokoh militer, kepolisian, pemerintahan daerah, dan jajaran Pengurus Jalasenastri Kodaeral VI.

Lebih dari sekadar seremoni, pelepasan ini merupakan simbol pengorbanan, pengabdian, dan harapan bangsa. KRI Bima Suci-945 yang gagah berlabuh di dermaga diiringi oleh armada kapal perang TNI, seperti KAL Mamuju II.6-64, KAL Suluh Pari II.6-60, serta barisan megah kapal pinisi tradisional Tungguma, Adama, Kita, Makasseng, Nusantara—dan lebih dari 100 kapal nelayan Kota Makassar.

Kehadiran mereka menciptakan panorama laut yang menggetarkan jiwa dan mengharukan hati.

Sebagai puncak dari kunjungan empat hari di Kota Makassar (20–23 September 2025), para Taruna AAL Angkatan 72 telah menorehkan kesan mendalam melalui rangkaian kegiatan interaktif dan humanis.

Mereka tampil membanggakan dalam Kirab Kota dengan atraksi Drum Band, berbaur dengan masyarakat, menebar senyum, dan memperkenalkan wajah hangat TNI AL kepada rakyat. Courtesy Call kepada pejabat TNI/POLRI serta Pemerintah Daerah Sulsel memperkuat sinergitas pertahanan dan keamanan di kawasan timur Indonesia.

Sementara itu, Open Ship di atas KRI Bima Suci menjadi magnet tersendiri bagi ribuan pelajar, mahasiswa, hingga keluarga prajurit yang ingin mengenal lebih dekat dunia kemiliteran dengan penuh rasa bangga.

Momen paling menggugah emosi terjadi saat Parade Roll Taruna dilaksanakan di tiang layar KRI Bima Suci-945. Dengan tegap dan penuh hormat, para taruna melambaikan tangan kepada para tamu, keluarga, dan rakyat yang hadir. Suara tepuk tangan dan sorak bangga membaur dengan tangis haru.

Sapaan tangan mereka bukan sekadar salam perpisahan, melainkan ikrar tulus pengabdian meninggalkan daratan demi lautan cita-cita dan tanggung jawab mulia pada bangsa.

Suasana hening namun sarat makna menyelimuti seluruh dermaga. Detik-detik keberangkatan KRI Bima Suci seolah membekukan waktu. Semua mata tertuju pada kapal layar megah yang pelan namun pasti mulai bergerak meninggalkan dermaga menuju cakrawala harapan.

Dalam sambutannya, Komandan Kodaeral VI menegaskan bahwa Lattek Kartika Jala Krida bukan sekadar latihan pelayaran, melainkan sebuah perjalanan pembentukan karakter, kepemimpinan, dan jiwa patriotisme sejati.

“Di setiap gelombang yang diarungi, ada doa dan harapan rakyat yang dibawa. Ini bukan sekadar pelayaran latihan, tapi pelayaran pengabdian tanpa batas untuk Indonesia,” ujar Laksamana Muda Andi Abdul Aziz dengan nada penuh semangat dan haru.

Komandan KRI Bima Suci sekaligus Dansatgas KJK 2025, Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto, S.E., M.Tr.Opsla., menyampaikan terima kasih kepada seluruh Jajaran Kodaeral VI, TNI/POLRI, serta Pemerintahan setempat atas sambutan dan kerja sama selama di Kota Makassar.

“Makassar menjadi kota terakhir persinggahan dalam pelayaran muhibah diplomasi yang telah membawa nama Indonesia ke berbagai perairan di tanah air dan mancanegara. Selanjutnya kami akan melanjutkan pelayaran menuju Ibu Kota Jakarta untuk turut serta mendukung perayaan HUT TNI Ke-80 Tahun 2025,” ujarnya.

Pelepasan KRI Bima Suci-945 ini bukan hanya tentang keberangkatan fisik, tetapi juga tentang keberangkatan hati, mimpi, dan semangat muda menuju pengabdian yang lebih besar.

Momen ini tercatat sebagai peristiwa yang tidak hanya membanggakan institusi TNI AL, tetapi juga membakar semangat nasionalisme generasi penerus bangsa,(*).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *